“Aduh jadi gak enak hati nih, kok
aku jadi ketakutan gini yah? Aaah takut dia marah, aku salah gitu yaa?
Yaahh gimana donk?” Itulah sebagian ungkapan yang sering
dilontarkan manakala kita sedang diselimuti mantel kegelisahan. Maha Penyayang
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Dia menciptakan rasa gelisah untuk membersihakan
dinding hati kita. Dan hei! Mengapa sih kita mesti bahagia ketika dirundung
rasa gelisah? Hmmm.., sebelumnya kita tahu kan apa penyebab kegelisahan? Yap!
Semua disebabkan lantaran kita telah tergelincir ke dalam lubang kesalahan atau
dosa.
Dalam kitab
Al Fawain, Ibnu Qoyyim menjelaskan, “Rusaknya hati adalah karena merasa aman
dari adzab Allah, suburnya hati adalah
karena takut dan berdzikir kepada Allah” Wah coba deh bayangkan bagaiman rasanya jikalau kegelisahan tak
pernah menyelami lika-liku kehidupan kita. Meskipun telah melakukan beribu
keslahan dan kejahatan, tapi tetap merasa tenang tenang saja. Apakah kita mau
seperti itu? Tak pernah memperbaiki diri karena merasa selalu benar, jadinya
dijauhi orang orang. Merasa aman baik baik saja, padahal sudah di ujung jurang
kenistaan. Naudzubillah
Kita gelisah
artinya hati kita masih berfungsi. Sepertiyang kita ketahui, hati ada 3 macam.
Hati yang sehat, hati yang sakit, serta hati yang mati. Semoga kita semua
senantiasa memiliki hati yang sehat. Aamiin. Tapi sobat madu news pun tahu kan,
hati yang dimaksud disini bukan hati yang berfungsi mengeluarkan hasil
metabolisme berupa empedu! Tapi, yang dimaksud hati disini ialah sesuaatu yang
letaknya tersembunyi. Kalbu.
Ingin tahu
kesehatan hatimu? Cobalah menjelajahi ayat demi ayat yang tergores indah dalam
Al-Qur’an, apabila kau merasa ada getaran yang menyala nyala atau matamu
mendadak perih ingin meluapkan butiran hangatnya, mungkin (insya Allah) hatimu
masih ada. Namun apabila beribu muhasabah yang kau arungi tak mampu membuatmu
menangis lagi, mohonlah kepada-Nya agar diberikan hati yang baru nan bersih.
Karena seseorang mengatakan, “Hati yang sakit itu ibarat tubuh yang sakit, mau
seenak apapun makananya, kalau tubuh sedang sakit tiada nafsu untuk
menghabiskanya. Begitu pula , seindah apapun ayat Al Qur’an, takkan mampu
menyentuh relung kalbu yang sakit.” Astaghfirullah
Sobat Madu
news berbahagialah dan bersyukurlah tatkala kamu gelisah setelah melakukan
suatu kesalahan. Berarti Allah Subhanahu Wa Ta’ala masih (dan insya Allah akan
selalu ) sayang padamu karena telah mengingatkanmu melalui cara yang supeeeer
halus. “Tapi kan gelisah itu ga enak, giamana donk kita ngilanginya?” Tenang
Sob, bila kita sungguh sungguh, Insya Allah kita bisa terbebas dari jeratan
kegelisahan itu. Carany? Kita hanya perlu meminta maaf pada yang bersangkutan.
Gengsi? Atau Malu? Kubur dulu percikan rasa gengsi dan malumu itu, yakinlah
setelah meminta maaf hatimu akan berangsur angsur pulih dan membaik . Soal
dimaafkan atau tidaknya, pasrahkan semuanya pada Allah. Tawakal. Yang
terpenting kita sudah berusaha.jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri.
Karena seyogyanya kita semua hanya insan biasa yang tak luput dari selaput
kesalahan. Lagi pula hanya orang yang tidak pernah melakukan apa apa yang tidak
pernah terpeleset ke dalam kubangan kesalahan. Nah, jika proyek meminta maaf
telah diluncurkan. Segera instropeksi diri dan perbaiki diri, jadikan dirimu
yang lebih baik dari hari yang yang sebelumnya . selagi diberi kesempatan untuk
bernafas!
So, mulai
sekarang tak perlulah kita mengurung rasa gelisah itu dengan ketakutan dan
kesedihan. Layangkan untaian kata maafmu, bebaskan belenggu ketakutanmu,
gunting tali tali kegengsianmu. Jangan siksa dirimu, meeburlah dalam kedamaian.
Dan jadilah ornag yang berbahagia. Kita semua berhak mematri kebahagiaab dalam
hati.
No comments:
Post a Comment